Penerapan metode waterfall untuk pengembangan dan pembuatan aplikasi


metode waterfall teori dan implementasi

Metode waterfall adalah suatu metode pengembangan atau pembuatan perangkat lunak(aplikasi) dengan proses berurutan dari atas kebawah seperti air terjun dengan melewati beberapa tahap atau fase-fase seperti analisis kebutuhan system,design aplikasi, implementasi, testing, deployment dan tahap maintenance

Tahapan-Tahapan metode waterfall

Didalam metode waterfall terdapat 5 tahap point penting yang harus dilakukan dan semua proses harus dilakukan tanpa terlewatkan satu tahap sekalipun. diatara 5 tahap metode waterfall antara lain
* Tahap Analisi kebutuhan sistem
* Tahap Design
* Tahap Development
* Tahap Testing
* Tahap Maintenance
Dari ke 5 tahap tersebut dapat di modelkan seperti gambar dibawah ini.

tahap waterfall
Picture by hestanto.web.id



Penjelasan Tahap-Tahap metode Waterfall

1. Tahap Analisis system

Pada tahap ini anda harus melakukan pengumpulan-pengumpulan data utuk dianalisis. baik itu dari data kualitatif dan data quantitatif, dari dokumen-dokumen , hasil wawancara dan juga data-data yang bersifat kualitatif seta kuantitatif. pada proses ini harus dilakukan pengumpulan data selengkap-lengkapnya karena jika ada perubahan ditahap berikutnya maka akan kembali menganalisis kebutuhan dari awal lagi. didalam metode waterfall wajib hukumnya mendapatkan data yang benar-benar lengkap sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya. untuk mengetahu bagaimana cara menganalisi kebutuhan dapat anda baca pada artikel sebelumnya mengenai "Analisi Requirements data dalam pembuatan dan pengembangan Aplikasi".

2. Tahap Design

    Pada tahap Design proses koding akan dimulai, tujuannya untuk memberikan sebuah gambaran lengkap tentang apa yang akan dibuat dan dikerjakan serta menentukan bagimana system itu akan dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dari client.
    Software yang dibutuhkan dalam tahap desain biasanya adalah flowchart, dfd( data flow diagram ) dan juga  data dictionary. utuk lebih jelas mengenai cara design aplikasi dapat membaca artikel "Design kebutuhan untuk pengembangan dan pembuatan aplikasi"

3. Tahap Development

Pada tahap development tahap kode dibuat. tahap koding dibuat ketika design system sudah selesai dibuat dan dianalisis secara baik dan benar. pembuatan ataupun pengembangan software aplikasi pada tahap ini akan dibagi menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan kembali menjadi satu. pada modul tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam tentang fungsi-fungsi yang telah dibuat apakah sudah sesuai dengan kebutuhan client atau tidak.

4. Tahap Testing

Setelah tahap penggabungan modul-modul menjadi satu dalam bentuk aplikasi. langkah selanjutnya adalah melakukan testing terhadap fungsi dari modul-modul tersbut. untuk tahap testing dilakukan oleh tester aplikasi yang ada dikantor masing-masing, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah software yang telah dibuat sudah sesuai dengan permintaan client atau tidak.
Untuk tahap testing sendiri bisa dilakukan dengan dua cara yaitu teting manual dan automatis testing. jika anda ingin mengetahui jenis-jenis testing baca artikel terdahulu mengenai "jenis testing software"

5. Tahap Maintenance

Tahap maintenance dilakukan jika semua tahap selesai dilakukan dan semua fungsi sudah sesuai dengan permintaan client.


Kekurangan Metode Waterfall

    Kekurangan dari metode waterfall jika digunakan dalam proses pembuatan atau maintenace aplikasi antara lain yaitu :
1. Pembutuhkan proses requirement yang lama karena semua kebutuhan sistem harus benar-benar jelas.
2. Rincian Proses harus benar-benar teliti dan jelas serta tidak boleh ada perubahan jika berada di tahap selanjutnya pada metode waterfall. konsekuensinya harus mengulang dari tahap awal jika dilakukan.
3. Untuk projek jangka pendek metode ini sangat tidak cocok karena waktunya yang lama.
4. Dokumentasi yang banyak.

Kelebihan metode Waterfall

    Selain kekurangan dari metode watterfall, metode ini juga memiliki kelebihan diantaranya yaitu
1. Sangat cocok untuk pengembangan software dengan sekala besar dan jangka waktu yang lama.
2. Pengerjaan projek mudah dikontrol dan dimanage
3. Metode ini adalah metode yang sudah lama yang banyak digunakan oleh software development
4. Cocok untuk membuat projek software aplikasi yang bersifat generic

Demikian mengenai sedikit penjelasan mengenai metode waterfall. semoga bermanfaat

Posting Komentar

0 Komentar